Kamis, 04 September 2008

Informasi Flu Burung




Flu burung adalah penyakit yang perlu kita perhatikan secara serius. Dalam waktu 4 bulan ini telah terjadi peristiwa pertama yang mematikan di Bali (sebagaimana dikonfirmasi oleh WHO). Sebagai suatu institusi pendidikan, kami telah mengembangkan suatu rencana penanganan keadaan darurat jika terjadi wabah di Bali. Jika terjadi wabah yang serius, yang mana akan terjadi dengan sangat cepat, murid-murid akan tidak diperkenankan untuk bersekolah walaupun mereka masih ada di Bali.

Silakan melihat informasi berikut ini yang disadur dari klinik BIMC di Bali, juga link website dengan informasi terkini dan daftar tentang gejala flu burung yang berguna untuk mengenali KEMUNGKINAN gejala flu burung. Mohon diingat bahwa daftar ini dibuat untuk memberikan petunjuk dan bukan dimaksudkan untuk menentukan diagnosa yang pasti. Daftar ini disadur dari sumber dalam bidang kesehatan yang terpercaya di Australia.

Link website berikut ini dari FCO (Foreign and Commonwealth Office) sangat berguna dan menyeluruh :

* Serangan penyakit flu burung di Indonesia telah mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban jiwa manusia. Silakan lihat bagian Kesehatan (Flu Burung) dari penjelasan ini dan juga silakan baca FCO’s Avian and Pandemic Influenza Factsheet untuk penjelasan lebih lanjut.

Katharine (Katie) Jones,
Direktur

Sekolah Dyatmika

19 Oktober 2007

Apa Yang Perlu Anda Ketahui

Disadur dari Rumah Sakit BIMC

Flu Burung

1. Apakah Flu Burung itu?

Influenza A (H5N1) adalah bagian dari jenis virus influenza tipe A. Burung-burung liar adalah tempat tinggal alami dari virus ini, maka dinamakan flu burung atau “avian influenza”. Virus ini beredar diantara burung-burung di seluruh dunia. Virus ini sangat mudah berjangkit dan dapat menjadi sangat mematikan bagi mereka, terutama pada unggas jinak misalnya ayam.

Virus ini disebarkan oleh unggas liar, karena itulah dinamakan flu avian atau flu burung. Virus tersebut menyebar pada unggas hampir diseluruh dunia, sangat menular terhadap sesama unggas dan mematikan, terutama jenis unggas seperti ayam.

2. Siapa yang terinfeksi?

Virus ini tidak menulari manusia pada khususnya. Namun pada tahun 1997, kejadian pertama penularan langsung virus influenza A (H5N1) dari burung ke manusia telah dibuktikan saat terjadi serangan penyakit flu burung diantara unggas di Hong Kong; virus tersebut telah menyebabkan sakit pernafasan yang parah pada 18 orang, 6 diantaranya meninggal. Sejak saat itu, terdapat kejadian penularan H5N1 pada manusia. Namun sejauh ini virus H5N1 tidak bisa menular dari manusia ke manusia. Petugas-petugas kesehatan terus memantau keadaan ini secara teliti untuk mendapatkan petunjuk adanya penularan H5N1 antar manusia. Sampai dengan tanggal 17 Oktober 2007, Indonesia telah melaporkan 109 kasus flu burung H5N1 pada manusia. 88 diantaranya mematikan. 3 kasus mematikan dilaporkan telah terjadi di Bali sejak bulan Agustus 2007.

3. Bagaimana penyebarannya?

Burung-burung yang terinfeksi menyebarkan virusnya di air liur, cairan saluran pernafasan, dan kotorannya. Virus flu burung menyebar diantara burung-burung yang rentan saat mereka terkena kotoran yang telah terkontaminasi. Diyakini bahwa sebagian besar kasus infeksi H5N1 pada manusia disebabkan oleh kontak dengan unggas yang telah terinfeksi atau lingkungan yang telah terkontaminasi.

4. Apakah ada obat untuk pencegahan dan pengobatan?

Ya. Tamiflu yang mengandung oseltamivir adalah suatu cara pengobatan antiviral, yang terbukti dapat menekan kemampuan virus untuk menyebar dari sel yang terinfeksi ke sel yang sehat. Sampai dengan 7 Oktober 2005, Indonesia telah mendapatkan 60.000 tablet Tamiflu. Saat ini antiviral tersebut hanya bisa didapatkan di 44 rumah sakit penerima Tamiflu. Di Bali bisa didapatkan di Rumah Sakit Sanglah.

4. Siapa yang harus meminum obat?

Petunjuk pengelolaan flu burung saat ini menyarankan bahwa oseltamivir dianjurkan bagi orang dengan:

* Demam tinggi (>38°C)
* Batuk
* Kesulitan bernafas
* Memiliki latar belakang kemungkinan terkena

yang mungkin akan membuat orang tersebut beresiko menjadi terinfeksi oleh flu burung, antara lain:

* Selama 7 hari sebelum terkena, telah mengalami salah satu atau lebih dari keadaan berikut ini:
o Kontak (dalam jarak 1 meter atau kurang) dengan dengan ternak unggas atau burung liar baik hidup atau mati
o Berada pada tempat dimana ternak unggas pernah atau sedang dikandangkan selama 6 minggu sebelumnya
o Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang yang didiagnosa menderita influenza A (H5N1)
o Berhubungan (dalam jarak jangkauan sentuhan atau percakapan) dengan orang yang menderita penyakit pernafasan akut yang tidak dapat dijelaskan yang kemudian berakhir pada kematian
* (atau) Selama 7 hari sebelum terkena, pernah bekerja dalam suatu laboratorium dimana ada pengolahan contoh dari orang atau binatang yang dicurigai menderita penyakit flu burung.

(Patokan di atas hanya berlaku di negara-negara atau daerah-daerah dimana flu burung telah dikenali sebagai penyebab penyakit pada manusia atau populasi hewan). Sejauh ini, tamiflu hanya diberikan pada orang yang mengalami gejala terinfeksi flu burung. Tamiflu belum disarankan sebagai pencegah penyakit sebelum terinfeksi dan tidak ada penelitian yang memperlihatkan bahwa tamiflu memberikan kekebalan terhadap virus H5N1.

6. Apabila saya sudah divaksinasi untuk mencegah influenza, apakah saya tetap akan dapat tertular Flu Burung?

Ya. Vaksin yang ada saat ini belum melindungi diri anda dari penyakit yang disebabkan oleh H5N1. Vaksin yang ada saat ini melindungi anda dari influenza musiman tipe A dan B. Vaksin untuk H5N1 sedang dalam tahap pengembangan di beberapa negara.

7. Apa keuntungan vaksinasi influenza jika tetap bisa terkena Flu Burung?

Tujuan dari vaksinasi adalah untuk mengurangi kesempatan terjadinya infeksi yang bersamaan antara influenza manusia dan flu burung. Infeksi ganda yang bersamaan tersebut akan memberikan kesempatan pada virus manusia dan virus dari flu burung untuk pertukaran gen atau mutasi, yang kemungkinan akan menghasilkan jenis influenza baru yang mana akan mudah menyebar sebagaimana influenza manusia namun akan mematikan sebagaimana flu burung.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com