Kamis, 28 Agustus 2008

Bercinta Setelah Bertengkar Banyak Manfaatnya

ANDA berdua baru saja bertengkar hebat. Anda berdua masih merasa "panas", dan tampaknya pertengkaran tersebut belum mencapai penyelesaian, tetapi, saat anda berdua sudah berbaring di tempat tidur, suami anda melakukan sesuatu yang sama sekali "tak diharapkan". Tanpa diundang, pasangan anda secara tiba-tiba membujuk anda tanpa kata-kata dengan mencium, membelai dan mencoba memeluk.

Pada saat seperti itu, mungkin anda berpikir betapa beraninya ia mencoba bermesraan hanya sesaat setelah anda berdua selesai bertengkar. Jika anda berpikir seperti itu, anda tak sendirian. Berdasarkan sebuah penelitian, 72 persen responden wanita mengaku tidak mau berhubungan intim ketika mereka sedang bertengkar atau beberapa saat setelah itu. Yang mungkin tidak mereka ketahui adalah, melakukan hubungan seks pada saat bertengkar tidak sama dengan mengakui bahwa anda kalah dan ia menang. Dan, melakukan hubungan intim sesaat setelah bertengkar menggambarkan penghargaan terhadap cinta anda berdua, bahkan di saat yang tidak mengenakkan sekalipun.

Pria lebih cepat "mendingin", pria cenderung lebih mudah melupakan pertengkaran dengan pasangannya. Sepuluh menit setelah selesai, pria sudah akan melupakan pertengkarannya. Sebaiknya, wanita cenderung memendam amarahnya berlama-lama. Nah, dengan bercinta setelah bertengkar, anda bisa belajar dari suami anda untuk meninggalkan semua gangjalan segera setelah pertengkaran anda berdua usai.

Jika pertengkaran anda berdua disebabkan oleh persoalan "domestik" seperti pembagian tugas rumah tangga yang tak adil, pengasuhan anak, pengeluaran atau hal-hal kecil lainnya, bercinta setelahnya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan luka emosional . "Masalah yang menyebabkan pertengkaran mungkin tidak akan bisa dituntaskan dengan bercinta, tetapi hubungan intim yang menggebu-gebu setelah bertengkar bisa menyingkirkan ganjalan-ganjalan yang terjadi," kata Diane Andoscia Urso, terapis keluarga dari New York.

Beberapa Tips:, menurut Urso, karena lebih baik malupakan amarah daripada menahan atau memendamnya, ia menyarankan langkah-langkah berikut:

  1. Biarkan amarah merangsang anda, rasa marah ringan sebenarnya meningkatkan kadar adrenalin yang menciptakan efek seperti bila kita terangsang secara seksual. Cobalah untuk merasakan aspek erotis dari rasa marah anda.
  2. Tertawalah sejenak, tawa merupakan obat dan bisa bersifat erotis. Karena itu, tertawalah bersama pasangan setelah bertengkar.
  3. Akhiri dengan cinta. beberapa wanita membutuhkan kalimat penutup untuk mengakhiri rasa marahnya, sebelum mengubah, "sesi" pertengkaran menjadi "sesi" bercinta. Berikan dukungan pada pasangan saat ia mulai menunjukkan tanda-tanda gairah, dan katakan dengan kata-kata sugesti, seperti "kita bisa membicarakan masalah kita lain kali".
  4. Ciptakan ritual berbaikan, merupakan jembatan penghubung antar rasa marah dan cinta. Anda bisa melakukan kegiatan apapun untuk dijadikan ritual, seperti mandi bersama atau saling memijat setelah bertengkar. Yang penting, anda berdua bisa memandang kegiatan tersebut sebagai ajakan 'gencatan senjata".
  5. Ambil jeda sejenak, kebanyakan wanita yang sedang marah membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk melakukan cooling down.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com